Senin, 14 April 2014

Dialog Yang Tak Tahu Judulnya

Dialog ini kutulis dengan singkat. Maaf kalau jelek.

Lelah banget, habis ngapain sih?
"Habis lari."

Mau kemana memang?
"Kesana, ketujuan yang selalu lari bila kukejar."

Lalu ngapain disini?
"Nunggu dia, tapi sebenarnya dia juga nggak tau kalau aku nunggu dia."

Kenapa begitu? Terus ngapain masih nunggu? Buang-buang waktu!
"Biarin! Yang nunggu kan aku, kenapa kamu yang sibuk! Yang terbuang juga waktu ku jadi yang rugi juga aku, apa urusanmu!"

Tenang... Aku cuma bertanya, bukannya dia tidak lagi menghiraukanmu?
"Iya, aku pikir juga begitu. Tapi aku yakin setelah semua urusannya selesai dia akan mencariku."

Kepedean! Kalau dia malah sama orang lain gimana?
"Dari kemarin juga dia sama orang lain dan aku kecewa. Tapi ini soal perasaan dan keyakinan."

Memang apa yang kamu yakini dari dia?
"Dia menyenagkan, dia membuatku nyaman, dan aku yakin kalau dia sama aku bisa sama-sama saling membahagiakan."

Sombong! Itu kan menurutmu, belum tentu menurut dia?
"Segala seuatu memang tak selalu harus sama, paling tidak ada kemauan untuk bersama."

Kalau begitu apa yang akan kamu lakukan?
"Akan ada saatnya aku mengejarnya lagi dan meminta sesuatu yang lebih pasti."

Kalau begitu selamat berlari sendiri dan menunggu dipersimpangan jalan ini. Semoga kamu bisa bertahan dengan teriknya matahari dan dinginnya malam.


Percakapan logika dan hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar